Deskripsi Masalah
Ada teman saya sholat jum'at hanya nututi rakaat kedua, ketika imam sudah tahiyat akhir teman saya ini langsung berdiri dengan cepat nambah satu rokaat yang tertinggal, dia sholat dengan cepat dalam rakaatnya sehingga nututi imam yang masih tahiyat, dia pun menyempurnakan tahiyatnya bersama imam, kemudian imam salam dia pun ikut salam.
Pertanyaan:
1. Bagaimana hukum sholat jum'at teman saya dengan praktek demikian?
2. Adakah pendapat yang mengesahkan?
3. Apakah praktek seperti ini bisa diterapkan pada shalat fardlu lainnya?
Terima kasih atas jawabannya.
Jawaban:
1. Sholat ma'mum tersebut tidak sah / batal, karena melakukan gerakan rukun yang tidak dikerjakan oleh imam.
Kecuali ma'mum tersebut niat berpisah dari imam (mufaroqoh) namun harus mengerjakan sholat seperti halnya sholat dluhur.
2. Sementara jawabannya tetap batal, tidak ada pendapat yang mengsahkan sholat ma'mum tersebut.
3. Praktek sholat seperti ma'mum tersebut tetap batal, baik itu sholat jum'at maupun sholat fardlu lainnya, karena mengerjakan rukun sholat yang tidak sama dengan imamnya.
Jadi ma'mum tersebut harus menunggu imam sampai selesai salam baru kemudian ma'mum bisa menyempurnakan raka'at selanjutnya.
Referensi jawaban
Ust. Achmad Taufiq99
البكري الدمياطي، إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين، ٢٣/٢
ثمَّ شرع المُصَنّف فِي شُرُوط الِاقْتِدَاء (و) هِيَ أُمُور الأول أَنه يجب (على الْمَأْمُوم أَن يَنْوِي الائتمام) بِالْإِمَامِ أَو الِاقْتِدَاء بِهِ أَو نَحْو ذَلِك فِي غير جُمُعَة مُطلقًا وَفِي جُمُعَة مَعَ تحرم لِأَن التّبعِيَّة عمل فافتقرت إِلَى نِيَّة فَإِن لم ينْو مَعَ تحرم انْعَقَدت صلَاته فُرَادَى إِلَّا الْجُمُعَة فَلَا تَنْعَقِد أصلا لاشْتِرَاط الْجَمَاعَة فِيهَا فَلَو ترك هَذِه النِّيَّة أَو شكّ فِيهَا وَتَابعه فِي فعل أَو سَلام بعد انْتِظَار كثير للمتابعة بطلت صلَاته لِأَنَّهُ وَقفهَا على صَلَاة غَيره بِلَا رابطة بَينهمَا
الخطيب الشربيني، الإقناع في حل ألفاظ أبي شجاع، ١٦٤/١
0 komentar:
Posting Komentar