Gambar Ilustrasi / Sa'il: Ust Umam Sby⁩


Deskripsi masalah

Sepasang suami istri melakukan hubungan intim pada malam hari menjelang subuh kemudian mandi besar dan bersiap untuk shalat subuh.

Disaat shalat subuh si istri merasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluannya padahal si istri merasa sudah membasuhnya waktu mandi besar.

Setelah shalat subuh selesai si istri mengecek kemaluannya lantas diketahui bahwa itu adalah sperma dan itu diyakini sperma suaminya karena si istri merasa tidak orgasme waktu berhubungan intim.


Pertanyaan:
1. Apakah si istri harus mengulang mandi besarnya?

2. Bagaimana hukum shalatnya?  

3. Bagaimana hukum spermanya apakah najis ataukah suci?


Jawaban:
1. Mengingat si istri merasa tidak orgasme waktu berhubungan intim dengan suaminya dan terindikasi kuat bahwa itu adalah sperma suaminya maka dalam hal ini si istri tidak perlu mengulang mandi besarnya.

Namun jika si istri juga merasa orgasme waktu berhubungan intim sehingga ada kemungkinan bahwa itu adalah sperma si istri juga maka dalam hal ini si istri wajib mengulang mandi besarnya.

2. Hukum shalatnya batal disaat mani tersebut keluar dari kemaluannya karena setiap sesuatu yang keluar dari kemaluan dan anusnya hal tersebut membatalkan wudlunya sehingga shalatnya jadi batal.

3. Karena itu diyakini adalah sperma maka hukumnya tetap suci.


Referensi jawaban 1 & 2

Zainal Arifin S

فلو جامع الرجل زوجته ولم تقض وطرها بأن كانت نائمة أو مكرهة ثم اغتسلت فخرج منها مني زوجها فلا يجب عليها الغسل مرة أخرى، ولكن ينتقض وضوؤها، بخلاف ما إذا قضت وطرها فيجب عليها الغسل مرة أخرى

التقريرات الشديدة ص ١١٥


قوله وخرج بمنيه مني غيره - الي أن قال - أوفي قبلها وخرج منه بعد ما ذكر فإن قضت شهوتها حال الوطء بأن كانت بالغة مختارة مستيقظة وجب عليه إعادة الغسل لأن الظاهر أنه منيهما معا لإختلاطهما وأقيم الظن هنا مقام اليقين
حاشية الشرقاوي ج ١ ص ٧٧


وخرج بمني نفسه مني غيره كأن وطئت المرأة في دبرها فاغتسلت ثم خرج منها مني الرجل فلا يجب عليها إعادة الغسل أو وطئت في قبلها ولم يكن لها شهوة كصغيرة أو كان لها شهوة ولم تقضها كنائمة فكذلك لا إعادة عليها

البكري الدمياطي، إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين، ٨٦/١


وَالْمُرَادُ مَنِيُّ الشَّخْصِ نَفْسِهِ وَلَوْ مَعَ مَنِيِّ غَيْرِهِ، فَلَوْ قَضَتْ الْمَرْأَةُ شَهْوَتَهَا وَاغْتَسَلَتْ، ثُمَّ خَرَجَ مِنْهَا مَنِيٌّ وَجَبَ عَلَيْهَا الْغُسْلُ إقَامَةً لِلْمَظِنَّةِ مَقَامَ الْيَقِينِ، وَلَوْ خَرَجَ الْمَنِيُّ فِي دَفَعَاتٍ وَجَبَ الْغُسْلُ بِكُلِّ مَرَّةٍ وَإِنْ قَلَّ

القليوبي، حاشيتا قليوبي وعميرة، ٧٢/١


Referensi jawaban 3

وكل مائع خرج من السبيلين نجسٌ) هو صادق بالخارج المعتاد كالبول والغائط، وبالنادر كالدم والقيح، (إلا المني) من آدمي أو حيوان غير كلب وخنزير وما تولد منهما أو من أحدهما مع حيوان طاهر

محمد بن قاسم الغزي، فتح القريب المجيب في شرح ألفاظ التقريب = القول المختار في شرح غاية الاختصار، صفحة ٥٦

0 komentar:

Posting Komentar

Categories

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Salam Secangkir Kopi

Rumusan ini merupakan hasil belajar bersama di grup "Munadharah Kitab Kuning" yang dibentuk di media chating. Dengan terbatasnya ruang, waktu dan fasilitas yang kurang maksimal, maka semua anggota grup sepakat bahwa rumusan ini bukanlah jawaban akhir, melainkan hanya sebagai wadah bahan pertimbangan dalam memahami norma hukum islam.

Popular Posts