Sa'il: Ust. Asiman Jalal⁩

Pertanyaan:
Bagaimana hukumnya orang tua yg menarik kembali pemberiannya kepada anaknya?

Jawaban:
Pemberian orang tua terhadap anaknya itu boleh ditarik kembali karena penarikan kembali oleh orang tua itu tentunya karena dhorurot atau bertujuan demi kebaikan anaknya.
Namun apabila itu suatu pemberian terhadap orang lain maka tidak boleh ditarik kembali.

Referensi jawaban

Ust. Ahmad Taufiq Yasin
فإن وهبَ لغيرِ الولدِ وولدِ شيئاً وأقبضَهُ، لم يملكِ الرجوعَ فيه، لما روى ابنُ عمرَ وابنُ عباس رضي الله عنهما رفعاه إلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم (لا يحلُّ للرَّجُلِ أن يعطيَ العطيّة فيرجِعَ فيها إلا الوالدُ فيما أَعْطى ولدَه) وإن وهب للولدِ أو ولد الولدِ وإن سفلَ، جازَ له أن يرجعَ للخبر. ولأنَ الأبَ لا يُتَّهَمُ في رجوعهِ، لأنه لا يرجعُ إلا لضرورةٍ أو لإصلاحِ الولدِ. وإن تصدَّقَ عليه فالمنصوص أن له أن يرجعَ كالهبة.
ومن أصحابنا من قال لا يرجِعُ، لأن القصدَ بالصَّدقةِ طلبُ الثوابِ وإصلاحُ حالهِ مع الله عزّ وجل، فلا يجوزُ أن يتغيَّرَ رأيُه في ذلك، والقصدُ من الهبة: إصلاحُ حالِ الولد، وربما كان الصلاحُ في استرجاعِه فجاز له الرجوعُ
المجموع شرح المهذب ج ١٥ ص ٣٨١ - ٣٨٢ المكتبة الشاملة

0 komentar:

Posting Komentar

Categories

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Salam Secangkir Kopi

Rumusan ini merupakan hasil belajar bersama di grup "Munadharah Kitab Kuning" yang dibentuk di media chating. Dengan terbatasnya ruang, waktu dan fasilitas yang kurang maksimal, maka semua anggota grup sepakat bahwa rumusan ini bukanlah jawaban akhir, melainkan hanya sebagai wadah bahan pertimbangan dalam memahami norma hukum islam.

Popular Posts