Sail : Ust. Mochtar Hidayat
Si B adalah seseorang yang berprofesi sebagai spesialis curanmor. Dengan uang hasil curanmor yang lumayan itu ia mampu memberi uang belanja lebih setiap hari kepada istrinya. Hingga istrinya mampu menabung dan mampu membangun sebuah toko meracang (jual beras, gula, rokok, susu, dll) yang dikelola sendiri oleh istrinya.
Pertanyaan:
1. Bolehkah kita membeli di toko tersebut?
2. Bagaimanakah status hasil dari penjualan barang di toko tersebut?
3. Jika yang membangun toko tersebut adalah suaminya yang jelas dari hasil curanmor apakah hukumnya bisa disamakan dengan yang membangun isterinya dari hasil sisa uang belanjanya?
Jawaban:
1. Seseorang yang punya toko / usaha dengan profesi asalnya pekerjaan haram maka boleh membeli di toko tersebut selama tidak nyata barang yang dibeli adalah barang dari modal haram.
2. Status hasil atau keuntungannya dari penjualan barang di toko tersebut hukumnya halal.
3. Hukumnya sama saja.
Referensi jawaban no. 1
Ust. Sueb Sby
Ust. Abd. Wahab Ahmad
Referensi jawaban no. 2
Jainal Arif
Ust. Biasa Di Panggil Umam
Si B adalah seseorang yang berprofesi sebagai spesialis curanmor. Dengan uang hasil curanmor yang lumayan itu ia mampu memberi uang belanja lebih setiap hari kepada istrinya. Hingga istrinya mampu menabung dan mampu membangun sebuah toko meracang (jual beras, gula, rokok, susu, dll) yang dikelola sendiri oleh istrinya.
Pertanyaan:
1. Bolehkah kita membeli di toko tersebut?
2. Bagaimanakah status hasil dari penjualan barang di toko tersebut?
3. Jika yang membangun toko tersebut adalah suaminya yang jelas dari hasil curanmor apakah hukumnya bisa disamakan dengan yang membangun isterinya dari hasil sisa uang belanjanya?
Jawaban:
1. Seseorang yang punya toko / usaha dengan profesi asalnya pekerjaan haram maka boleh membeli di toko tersebut selama tidak nyata barang yang dibeli adalah barang dari modal haram.
2. Status hasil atau keuntungannya dari penjualan barang di toko tersebut hukumnya halal.
3. Hukumnya sama saja.
Referensi jawaban no. 1
Ust. Sueb Sby
فرع - لا يحرم الأكل ولا المعاملة ولا أخذ الصدقة والهدية ممن أكثر ماله حرام إلا مما علم حرمته. انتهى
القليوبى ٤ ص ٢٦٣
Ust. Abd. Wahab Ahmad
وَسُئِلَ - رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ - بِمَا لَفْظُهُ لا يَخْفَى مَا عَلَيْهِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى مِنْ بَيْعِ الْخُمُورِ وَتَعَاطِي الرِّبَا وَغَيْرِ ذَلِكَ فَهَلْ تَحِلُّ مُعَامَلَتُهُمْ وَهَدَايَاهُمْ وَتُحَرَّمُ مُعَامَلَةُ مَنْ أَكْثَرُ مَالِهِ حَرَامٌ أَوْ لا؟
فَأَجَابَ - نَفَعَنَا اللَّهُ بِهِ بِقَوْلِهِ حَيْثُ لَمْ يَتَحَقَّقْ حَرَامًا مُعَيَّنًا جَازَتْ مُعَامَلَتُهُمْ وَقَبُولُ هَدِيَّتِهِمْ فَإِنَّهُ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَبِلَ هَدَايَاهُمْ أَمَّا إذَا تَحَقَّقَ كَأَنْ رَأَى ذِمِّيًّا يَبِيعُ خَمْرًا وَقَبَضَ ثَمَنَهُ وَأَعْطَاهُ لِلْمُسْلِمِ عَنْ دَيْنٍ أَوْ غَيْرِهِ فَإِنَّهُ لا يَحِلُّ لِلْمُسْلِمِ قَبُولُه. انتهى
الفتاوى الفقهية الكبرى ٢ ص ٢٣٣
فَمُعْتَمَدُ مَذْهَبِنَا أَنَّ مُعَامَلَةَ مَنْ أَكْثَرُ أَمْوَالِهِ حَرَامٌ مَكْرُوهَةٌ لا مُحَرَّمَةٌ، وَقَوْلُ الْغَزَالِيِّ فِي الْإِحْيَاءِ: إنَّهَا مُحَرَّمَةٌ خِلَافُ الْمَذْهَبِ، كَمَا فِي شَرْحِ الْمُهَذَّبِ، فَعَلَيْهِ يَجُوزُ الْأَخْذُ مِنْ مَالِ السُّلْطَانِ مُطْلَقًا مَا لَمْ يُعْلَمُ فِي شَيْءٍ بِعَيْنِهِ مِنْهُ أَنَّهُ حَرَامٌ فَلا يَجُوزُ قَبُولُهُ. انتهى
الفتاوى الفقهية الكبرى ٣ ص ٣٧٢
قَوْلُهُ: (وَيُفَرَّقُ إلَخْ) قَضِيَّةُ هَذَا الْفَرْقِ حِلُّ مَا يَأْخُذُهُ مِنْ مَالِ مَنْ أَكْثَرُ مَالِهِ حَرَامٌ وَإِنْ ظَنَّ حُرْمَةَ ذَلِكَ الْمَأْخُوذِ بِعَيْنِهِ. انتهى
تحفة المحتاج ٣ ص ٢٤
Referensi jawaban no. 2
Jainal Arif
الربح المختلف فيه، فمنه ما نتج عن التصرف فيما كان تحت يد الإنسان من مال غيره، سواء كانت يد أمانة كالمودع، أم يد ضمان كالغاصب وخلافه، وقد اختلف الفقهاء في هذه المسألة على أقوال؛ - الى أن قال - وأما عند المالكية والشافعية في الأظهر فالربح لمن تصرف في الوديعة وليس للمالك؛ لأنها لو تلفت لضمنها، وقال الشربيني الخطيب؛ لو اتجر الغاصب في المال المغصوب فالربح له في الأظهر، فإذا غصب دراهم واشترى شيئا في ذمته ونقد الدراهم في ثمنه وربح رد مثل الدراهم؛ لأنها مثلية إن تعذر عليه رد ما أخذه، وإلا وجب عليه رده بعينه، أما إذا اشترى بعينه فالجديد بطلانه. وعند الحنابلة؛ الربح لصاحب الوديعة أو مالك المغصوب. انتهى
الموسوعة الفقهية الكويتية ٢٣ ص ٨٦
Ust. Biasa Di Panggil Umam
قال في الاحياء لو اختلط في البلد حرام لا ينحصر لم يحرم الشراء منه بل يجوز الأخذ منه الا أن تقترن به علامة على أنه من الحرام. انتهى
الاشباه والنظائر ص ٧٦