Deskripsi masalah
Ada seorang imam lupa tidak tahiyyat awal dengan langsung berdiri. Karena imam agak cepat waktu dibacakan tasbih sehingga baru mendengar tasbih ketika sudah tegak berdiri kemudian imam langsung duduk kembali untuk melakukan tahiyyat awal.
Pertanyaan:
1. Sahkah sholatnya imam?
2. Sahkah sholatnya ma'mum yang ikut imam jika ma'mum tersebut belum sampai berdiri tegak kemudian duduk kembali untuk melakukan tahiyyat awal?
3. Sahkah sholatnya ma'mum yang tidak ikut berdiri dengan duduk menunggu imam untuk melakukan tasyahhud awal bersama imam dan terus mengikuti imam sampai selesai?
Jawaban:
1. Jika musholli / Imam tersebut telah berdiri tegak kemudian duduk kembali untuk melakukan tasyahhud awal, pada dasarnya hal tersebut haram dan sholatnya batal apabila Imam sengaja dan tahu tentang hukum tersebut yang semestinya Imam tetap melanjutkan sholatnya dan tidak boleh duduk kembali untuk kemudian diganti dengan sujud sahwi.
Namun apabila Imam tersebut lupa atau tidak tahu bahwa hal tersebut haram dan dapat membatalkan sholat, maka sholatnya sah dan tetap wajib sujud sahwi di akhir sholatnya.
2. Jika imam sudah berdiri kemudian duduk kembali untuk melakukan tasyahhud awal yang ditinggalkan seperti penjelasan pada soal pertama maka bagi si makmum wajib berdiri mengikuti imam yang telah melakukan sebelumnya.
Apabila makmum tidak berdiri maka sholatnya batal karena tidak mengikuti imam.
Selanjutnya, ketika makmum diwajibkan berdiri mengikuti imam akan tetapi makmum tersebut tidak boleh duduk kembali mengikuti imam meskipun berdirinya makmum belum sampai tegak karena tindakan imam tersebut adalah salah dan makmum tidak boleh mengikuti kesalahan imam karena hal tersebut bisa membatalkan sholat bagi makmum apabila makmum tersebut mengetahui bahwa hal tersebut hukumnya haram dan dapat membatalkan sholat. Maka bagi makmum boleh niat berpisah dari imam atau tetap berdiri menunggu imam berdiri kembali setelah melakukan tasyahhud awalnya untuk selanjutnya tetap berjama'ah dengan imam.
3. Makmum yang tidak ikut berdiri dengan tetap duduk menunggu imam untuk melakukan tasyahhud awal bersama imam maka sholatnya batal, seperti penjelasan pada soal kedua diatas.
Referensi jawaban
Ust. Umam Sby
وَلَوْ نَسِيَ تَشَهُّدًا أَوَّلَ " وَحْدَهُ أَوْ مَعَ قُعُودِهِ " أَوْ قُنُوتًا وَتَلَبَّسَ بِفَرْضٍ " مِنْ قِيَامٍ أَوْ سُجُودٍ " فَإِنْ عَادَ " لَهُ " بطلت " صلاته لقطعه فَرْضًا لِنَفْلٍ " لَا " إنْ عَادَ " نَاسِيًا " أَنَّهُ فِيهَا " أَوْ جَاهِلًا " تَحْرِيمَهُ فَلَا تَبْطُلُ لِعُذْرِهِ وَهُوَ مِمَّا يَخْفَى عَلَى الْعَوَامّ وَيَلْزَمُهُ الْعَوْدُ عِنْدَ تَذَكُّرِهِ أَوْ تَعَلُّمِهِ " لَكِنَّهُ يَسْجُدُ " لِلسَّهْوِ لِزِيَادَةِ قُعُودٍ أَوْ اعْتِدَالٍ فِي غَيْرِ مَحَلِّهِ " وَلَا " إنْ عَادَ " مَأْمُومًا " فَلَا تَبْطُلُ صَلَاتُهُ " بَلْ عَلَيْهِ عَوْدٌ " فَإِنْ لَمْ يُعِدْ بَطَلَتْ صَلَاتُهُ إلَّا أَنْ يَنْوِيَ مُفَارَقَتَهُ بِخِلَافِهِ إذَا تَعَمَّدَ التَّرْكَ فَلَا يَلْزَمُهُ الْعَوْدُ بَلْ يُسَنُّ كَمَا رَجَّحَهُ فِي التَّحْقِيقِ وَغَيْرِهِ فِي التَّشَهُّدِ
الأنصاري، زكريا، فتح الوهاب بشرح منهج الطلاب، ٦٣/١
Ust. Kholil Nyuning
وَلَو ترك التَّشَهُّد الأول أَو الْقُنُوت عمدا وقارب الْقيام فِي الأول أَو بلغ حد الرَّاكِع فِي الثَّانِي ثمَّ عَاد الإِمَام لم يعد الْمَأْمُوم لِأَن الإِمَام إِمَّا نَاس أَو جَاهِل فَلَا يُوَافقهُ فِي الْخَطَأ وَإِمَّا عَامِد فَصلَاته بَاطِلَة بل يُفَارِقهُ بِالنِّيَّةِ أَو ينْتَظر فِي الْقيام أَو فِي السُّجُود حملا على أَنه عَاد نَاسِيا أَو جَاهِلا فَإِن عَاد الْمَأْمُوم عَامِدًا عَالما بِالتَّحْرِيمِ بطلت صلَاته أَو نَاسِيا أَو جَاهِلا فَلَا وَكَذَا لَو قَامَ الإِمَام وَترك التَّشَهُّد الأول وقارب الْقيام ثمَّ عَاد قبل قيام الْمَأْمُوم حرم على الْمَأْمُوم اسْتِمْرَار الْقعُود بل يجب عَلَيْهِ الْقيام بِمُجَرَّد انتصاب الإِمَام ثمَّ لَهُ أَن ينتظره فِي الْقيام حملا على أَنه مَعْذُور فِي الْعود وَله أَن يُفَارِقهُ بِالنِّيَّةِ
نووي الجاوي، نهاية الزين، صفحة ٨٣
0 komentar:
Posting Komentar