Sail : Jainal Arif

Umar punya mobil yang sudah tidak terpakai lagi sehingga ditawarkan pada sahabat baiknya si Hamid dengan harga 10 juta. Akhirnya Hamid menerima dengan kesepakatan uang muka 5 juta dan sisanya di kredit. Karena sudah sahabat baik dan saling percaya transaksi tersebut tanpa bukti pembayaran begitu juga pembayaran sisa yang dibayar per-1jt.
Namun pada pembayaran terakhir terdapat perbedaan pendapat, Umar yakin masih kurang 1 juta karena dia sendiri yang menerimanya tapi Hamid yakin sudah lunas karena dia sangat ingat betapa susahnya dia mendapatkan uang untuk membayar tanggungan itu.

Pertanyaan:
Bagaimana hukum islam menanggapi kejadian diatas?

Jawaban:
Untuk menyelesaikan perselisihan hutang seperti diatas ada beberapa arah untuk memutuskannya, yaitu:
  • Apabila sudah ada penetapan hutang sebelumnya maka pernyataan pemberi hutang (مقرض) yang dimenangkan.
  • Apabila tidak ada penetapan hutang sebelumnya (mengaku, menuduh) maka pernyataan tertuduh (مقترض) yang dimenangkan dengan disertai sumpahnya.

Referensi jawaban:

Ust. Biasa Di Panggil Umam
 قاعدة - اذا اختلف الغارم والمغرم له في القيمة فالقول قول الغارم لأن الاصل براءة ذمته
الاشباه والنظائر ص ٢٧٩

قاعدة - في الْحَدِيثِ «الْبَيِّنَةُ عَلَى الْمُدَّعِي وَالْيَمِينُ عَلَى مَنْ أَنْكَرَ» أَخْرَجَهُ بِهَذَا اللَّفْظِ الْبَيْهَقِيُّ مِنْ حَدِيثِ ابْنِ عَبَّاسٍ. قال الرَّافِعِيُّ: وَضَابِطُ مَنْ يَحْلِفُ أَنَّهُ كُلُّ مَنْ يَتَوَجَّهُ عَلَيْهِ دَعْوَى صَحِيحَةٌ، وَيُقَالُ أَيْضًا: كُلُّ مَنْ تَوَجَّهَتْ عَلَيْهِ دَعْوَى لَوْ أَقَرَّ بِمَطْلُوبِهَا أُلْزِمَ بِهِ فَأَنْكَرَ، يَحْلِفُ عَلَيْهِ، وَيُقْبَلُ مِنْهُ وَجَزَمَ بِهَذِهِ الْعِبَارَةِ فِي الْمُحَرَّرِ وَالْمِنْهَاجِ
اﻷشباه والنظائر ج ١ ص ٥٠٩ المكتبة الشاملة

وان ادعى على رجل دينا في ذمته فأنكره ولم تكن بينة فالقول قوله مع يمينه لما روى ابن عباس رضي اللّٰه عنه أن النبي صلى اللّٰه عليه وسلم قال لو أن الناس أعطوا بدعواهم لادعى ناس من الناس دماء ناس واموالهم لكن اليمين على المدعى عليه ولأن الاصل براءة ذمته فجعل القول قوله
مهذب ج ٣ ص ٤١٣ المكتبة الشاملة 

Ust. Abd. Wahab Ahmad
لَوْ ثَبَتَ عَلَيْهِ دَيْنٌ بِإِقْرَارٍ أَوْ بَيِّنَةٍ، فَادَّعَى الْأَدَاءَ وَالْإِبْرَاءَ، فَالْقَوْلُ قَوْلُ غَرِيمِهِ ; لِأَنَّ الْأَصْلَ عَدَمُ ذَلِكَ
اﻷشباه والنظائر ج ١ ص ٥٨ المكتبة الشاملة

وَلَوْ ادَّعَتْ الْمَرْأَةُ النَّفَقَةَ عَلَى الزَّوْجِ بَعْدَ فَرْضِهَا فَادَّعَى الْوُصُولَ إلَيْهَا وَأَنْكَرَتْ، فَالْقَوْلُ لَهَا  كَالدَّائِنِ إذَا أَنْكَرَ وُصُولَ الدَّيْنِ 
الأشباه والنظائر

0 komentar:

Posting Komentar

Categories

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Salam Secangkir Kopi

Rumusan ini merupakan hasil belajar bersama di grup "Munadharah Kitab Kuning" yang dibentuk di media chating. Dengan terbatasnya ruang, waktu dan fasilitas yang kurang maksimal, maka semua anggota grup sepakat bahwa rumusan ini bukanlah jawaban akhir, melainkan hanya sebagai wadah bahan pertimbangan dalam memahami norma hukum islam.

Popular Posts